SAN ANTONIO - Seperti halnya Bumi yang memiliki satelit alami bernama Bulan, Saturnus pun demikian. Yang menarik, para ilmuwan menemukan bahwa satelit alamiah Saturnus bernama Enceladus memiliki kandungan air laut yang terjaga oleh ammonia.
Tim peneliti yang diketuai William Lewis dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas mengatakan, bahwa zat ammonia dapat menjaga lautan yang berada di bawah tanah sehingga tidak membeku pada suhu ekstrim.
TG Daily, Jumat (24/7/2009) melansir, pesawat ulang alik Cassini menemukan semburan gas yang keluar dari retakan permukaan Enceladus pada saat misi penjelajahan saturnus pada 2005 silam.
Kini, tim Lewis menemukan bahwa semburan gas tersebut mengandung ammonia dan kumpulan gas lainnya yang berfungsi sebagai zat antibeku. Kumpulan gas itu rupanya yang menjaga cairan es dibawah kerak es. Gas tersebut memancar keluar dari gravitasi satelit alamiah Saturnus dan menjadi salah satu bagian cincin yang mengitari Saturnus.
"Kami menyimpulkan, dari keseluruhan komposisi gas yang memancar itu berasal dari cairan yang tersimpan di dalam kerak es," kata Lewis.
Lewis melanjutkan, hasil temuan ini memperkuat bukti bahwa planet lain pun memiliki cairan yang tersimpan di dasar planet mereka, baik yang masih ataupun pernah ada. (srn)
8.18.2009
Saturnus Menyimpan Air Laut
Keajaiban Celana Dalam Astronot
TOKYO - Salah satu astronot Jepang bernama Koichi Wakata membuat eksperimen jahil dengan tidak mengganti celana dalamnya ketika bertugas di stasiun luar angkasa internasional (ISS).
"Saya menggunakan celana dalam itu selama sebulan dan tidak pernah ada kru lain yang memprotes. Saya pun tidak pernah mengatakannya kepada orang lain. Itu artinya, eksperimen saya berhasil," kata Wakata seperti dikutip dari Space, Jumat (31/7/2009).
Wakata telah merampungkan tugasnya di ISS selama 4,5 bulan dan kini saatnya dia kembali pulang bersama para kru astronot misi penerbangan Endeavour yang dijadwalkan akan mendarat pada hari ini.
Celana dalam khusus astronot yang dinamakan J-Wear ini tentunya bukan celana dalam biasa pada umumnya. Agen penerbangan pesawat luar angkasa Jepang merancangnya khusus agar tahan bakteri dan bau dalam jangka waktu yang sangat lama. J-wear dirancang dari bahan katun dan polister yang ringan, lembut, serta tahan api.
Pakaian dalam dengan bahan ini akan menghemat penempatan di bagasi dan mengurangi sampah astronot, karena ketika ke kargo bekas dan dilempar ke luar, pakaian dalam ini langsung terbakar di atmosfer.
"Saya akan melihat hasil eksperimen ini setelah mendarat nanti. Selain berhasil melaksanakan tugas di laboratorium Kibo, saya merasa senang bisa melakukan eksperimen menyenangkan di sana," kata Wakata sambil tertawa gembira. (srn)
China Tentukan 100 Syarat Menjadi Astronot
SHANGHAI - Tidak ada bekas luka, tidak memiliki riwayat penyakit serius pada tiga generasi terakhir dalam keluarga, dan tidak boleh ada gigi yang berlubang.
Itulah tiga di antara 100 syarat kesehatan bagi calon astronot yang boleh bergabung dalam tim misi luar angkasa China. Negeri tirai bambu ini tengah mengadakan proses penyeleksian untuk mencari orang-orang yang kompeten untuk bergabung menjadi astronot mereka.
Proses penyeleksian tidak akan menolerir para kandidat yang mudah terkena flu, memiliki penyakit kulit, alergi terhadap obat-obatan atau berpenyakit asma. Demikian keterangan yang dikutip dari Reuters, Senin (3/8/2009).
"Mereka dengan gangguan kesehatan tertentu bisa mengganggu teman-teman mereka ketika bertugas di luar angkasa," kata Shi Bing Bing, kepala tim dokter rumah sakit 454th yang dipercaya terlibat dalam proses seleksi kesehatan calon astronot.
Shi menambahkan, disamping harus memenuhi 100 syarat kesehatan, kandidat astronot pun harus memiliki karakter yang menyenangkan dan mudah beradaptasi.
"Seorang astronot dapat dikatakan haruslah memiliki kemampuan manusia super," kata Shi.
China mengirimkan astronot pertama mereka pada September tahun lalu. Zhai Zhigang, putra seorang penjual makanan ringan, mengharumkan negaranya karena berhasil mengibarkan bendera China di luar angkasa, bersama rekan satu timnya Liu Boming.
Kini China tengah bersiap untuk melakukan misi penerbangan luar angkasa lagi dengan membawa astronot-astronot terpilih yang lebih handal guna menyukseskan misi mereka. (srn)
Berkirim Pesan kepada Alien
LONDON - Dulu pertama kalinya, komunikasi dengan mahluk alien terjadi pada 1982. Saat itu, sebuah penemuan teknologi memungkinkan penduduk bumi menerima telepon dari alien.
Kini, tiga dekade telah berlalu sejak peristiwa yang menghebohkan tersebut. Kini, ada lagi sebuah terobosan baru untuk berkomunikasi dengan alien dengan mengirimkan pesan singkat atau SMS. Benarkah? Lalu bagaimana caranya?
Situs asal Australia bernama HelloFromEarth.net memungkinkan penduduk Australia mengirimkan pesan pada alien di luar sistem solar kita mulai pukul 10.30 pagi hari waktu setempat.
Daily Telegraph, Minggu (16/8/2009) melansir, situs ini awalnya diluncurkan untuk memperingati perayaan National Science Week. Organisasi penelitian luar angkasa Australia kemudian membuka situs HelloFromEarth ini dan menyediakan fasilitas berkirim pesan ke alien sepanjang 160 karakter.
Pesan pengguna situs yang terkumpul kemudian akan dikirim melalui satelit di Canberra Deep Space Communication Complex, ke planet Gliese 581d yang berjarak 20 tahun cahaya dari bumi.
Adapun alasan pengiriman pesan ke planet tersebut dikarenakan Gliese 581d memiliki kemiripan dengan bumi. Para ilmuwan menduga ada kehidupan makhluk lain di planet tersebut.
Namun, pihak HelloFromEarth tidak bisa memberikan kepastian bahwa pesan itu akan segera mendapat balasan dari si alien. Pesan yang terkumpul dan dikirimkan tahun depan, kemungkinan besar akan tiba ke planet Gliese pada sekira Desember 2029.
Meski penuh ketidakpastian, namun rupanya banyak pula warga Australia yang penasaran ingin mencoba layanan ini. Menteri Sains Federal Australia, Kim Carr menjadi yang pertama mengirimkan pesan ke makhluk alien.
"Salam dari Australia, tepatnya dari sebuah planet bernama Bumi. Pesan ini merefleksikan impian orang-orang akan masa depan. Kami ingin berbagi impian ini dengan kalian," tulis Carr dalam pesannya. (srn)
Misteri "Block Island" dari Mars
WASHINGTON - Penemuan adanya meteor Mars yang dikenal dengan nama "Block Island" hingga kini telah menciptakan sebuah misteri. Banyak pengamat astronomi dan ilmuwan terpancing untuk menguliknya lebih dalam.
Pada 1 Agustus lalu, NASA melakukan analisa terhadap bebatuan luar angkasa yang berdiameter 60 cm tersebut. Hasil pengamatan NASA menunjukkan bahwa meteor itu terdiri dari bahan besi dan nikel, sama halnya dengan meteor yang umum ditemukan di bumi. Demikian keterangan yang dikutip dari situs resmi NASA, Minggu (16/8/2009).
Namun, karena atmosfer di Mars jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan atmosfer di bumi, maka meteor yang menghantam tanah pada kecepatan sangat tinggi akan hancur melampaui batas tabrakan.
Kuat dugaan bahwa Block Island menabrak planet milyaran tahun lalu saat atmosfer masih sangat tebal. Namun ahli astronomi lain meragukan hal ini. Menurut mereka, jika benar demikian, semestinya saat ini bebatuan meteor tersebut telah terkubur oleh badai pasir. (srn)
Pria Yang Suka Mendengkur, Berumur Pendek?
LONDON - Pria yang suka mendengkur dengan keras, selain mengganggu partner tidur juga berisiko akan berumur pendek dibanding pria lain yang tidur dengan tenang. Benarkah?
Menurut para ilmuwan, pria paruh baya dengan kebiasaan mendengkur keras atau yang dikenal dengan nama lain apnoea, memiliki risiko dua kali lebih cepat meninggal dari keseluruhan jumlah jatah hidupnya.
Dengan banyaknya jutaan pengidap apnoea, para ilmuwan mengatakan, dibalik penelitian berskala besar ini, sangat penting untuk mengetahui apakah dengan memperbaiki kondisi itu akan meningkatkan kesehatan atau tidak. Di Inggris sendiri, ada sekira tiga juta pria yang memiliki kebiasaan tidur mendengkur. Demikian keterangan yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/8/2009).
Ilmuwan asal AS, Johns Hopkins dari University of Baltimore menganalisa kesehatan sekira 6.000 pria dan wanita berusia 40 tahun keatas.
Selain itu, peneliti juga menganalisa pola tidur para partisipan yang mengidap apnoea. Dari hasil analisa diketahui bahwa mendengkur menyebabkan otot pernafasan dan tengggorokan berhenti bernafas lusinan kali selama seseorang tengah tidur.
Gangguan berulang ini bisa menyebabkan penderita tersentak beberapa kali ketika sedang tidur. Dari sepertiga partisipan yang diteliti, ada delapan persen pria dan tiga persen wanita dengan kebiasaan mendengkur mengalami perhentian nafas lebih dari 30 kali dalam waktu satu jam.
Dalam studi yang dilakukan selama delapan tahun ini, sebanyak 1.047 partisipan penderita apnoea parah meninggal. Peneliti menyimpulkan, kebiasaan mendengkur membuat pria berusia 40 tahun keatas berisiko dua kali lebih cepat meninggal. Hal ini disebabkan karena mendengkur membuat nafas sering terhenti dan berisiko besar terhadap kematian. (srn)